BengkelSastra – Yusril Ihza Mahendra, seorang tokoh politik dan ahli hukum Indonesia, mengungkapkan bahwa kasus Reynhard Sinaga tidak menjadi prioritas bagi pemerintah saat ini. Fokus utama adalah pada upaya penyelamatan 54 WNI yang terancam hukuman mati di luar negeri.
Menurut Yusril, pemerintah seharusnya memberikan perhatian lebih pada WNI yang menghadapi ancaman hukuman mati, dibandingkan dengan kasus Reynhard Sinaga yang telah mendapatkan keputusan hukum di Inggris link medusa88. Reynhard diketahui merupakan pelaku kejahatan seksual yang dihukum penjara seumur hidup atas 159 pelanggaran seksual, termasuk 136 pemerkosaan, di Inggris.
Yusril menekankan pentingnya upaya diplomasi dan hukum dalam menangani kasus WNI yang terancam hukuman mati di negara lain. Dia menyatakan bahwa kerja sama antara instansi pemerintah terkait, termasuk Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Hukum dan HAM, sangat penting untuk mengupayakan pengurangan hukuman atau pembebasan bagi WNI tersebut.
Pernyataan Yusril ini mencerminkan keprihatinan atas nasib WNI di luar negeri yang sering kali menghadapi proses hukum yang berat dan kebutuhan untuk mengatur prioritas dalam kebijakan luar negeri Indonesia.
bengkelsastra.com - Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI) memberikan apresiasi terhadap peningkatan skor Indeks Persepsi Korupsi (IPK)…
bengkelsastra.com - Bareskrim Polri berhasil mengungkap modus yang dilakukan oleh Kepala Desa Kohod, Arsin, terkait…
bengkelsastra - Swedia, negara yang kaya akan sejarah dan budaya, memiliki banyak kastil dan istana…
bengkelsastra.com - PT Tunas Ruang Pelabuhan Nusantara (TRPN) akhirnya mengakui kesalahan terkait pemasangan pagar laut…
bengkelsastra.com - Kongres Advokat Indonesia (KAI) mengambil tindakan tegas dengan memberhentikan pengacara Firdaus Oiwobo yang…
bengkelsastra.com - Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya resmi menggelar Operasi Keselamatan Jaya 2025,…