WN Ukraina Kabur dari Invasi Rusia, 4 Negara ASEAN Bersedia Menampung
Sejak Rusia melancarkan invasi pada 24 Februari 2022, jutaan warga Ukraina berbondong-bondong kabur ke sejumlah negara untuk kabur dari peperangan. Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin, mengungkap bahwa warga Ukraina itu tidak hanya lari ke Eropa, tapi juga ke sejumlah negara di Asia Tenggara, termasuk Nusantara.
“Banyak negara di dunia, termasuk negara-negara ASEAN, negara-negara Asia Tenggara, yang mengizinkan warga Ukraina memasuki perbatasan dan tinggal selama beberapa waktu,” kata Hamianin saat jumpa pers daring, Selasa (14/3). Negara ASEAN mana saja yang “menampung” warga Ukraina usai kabur dari invasi Rusia?
1. Indonesia
Indonesia merupakan salah satu negara yang menerima kedatangan warga Ukraina yang kabur dari invasi Rusia. Menurut data Kedubes Ukraina, sekitar 5 ribu orang Ukraina tinggal di Indonesia sejak Rusia menginvasi negara itu.
Mereka mayoritas adalah perempuan, anak-anak, dan orang lanjut usia. Vasyl mengatakan para warga Ukraina kebanyakan tinggal di Bali. “Mereka punya berbagai jenis visa. Mayoritas saya rasa punya visa turis,” ucap Hamianin.
2. Kamboja
Kamboja juga secara terbuka bersedia menampung warga Ukraina yang ingin menyelamatkan diri dari invasi Rusia. Pada awal invasi, yakni Maret 2022, Perdana Menteri Hun Sen mengatakan Kamboja siap menerima pengungsi dari Ukraina jika mereka butuh suaka.
“Dalam kasus di mana orang Ukraina melarikan diri ke Kamboja, kami harus mengizinkan mereka tinggal karena kami tidak tahu harus berbuat apa lagi,” kata Hun Sen pada 17 Maret 2022, seperti dikutip The Phnom Penh Post.
3. Filipina
Pada Maret 2022, Menteri Kehakiman Filipina Menardo Guevarra mengatakan negaranya bakal menerima warga Ukraina yang mau mengungsi. “Orang-orang Ukraina yang melarikan diri dari dari di negara mereka tentu saja diterima di Filipina karena alasan kemanusiaan,” kata Guevarra, seperti dikutip Philstar.
Saat itu, belum ada warga Ukraina yang mencari suaka di Filipina. Guevarra lalu mengatakan jika ada warga Ukraina yang mengajukan status pengungsi, akan diproses sesuai aturan berlaku. “Tapi jika ada, aplikasinya untuk status pengungsi akan dievaluasi sesuai dengan undang-undang kami dan perintah eksekutif yang baru saja ditandatangani,” ucapnya.
Presiden Filipina saat itu, Rodrigo Duterte, memang meneken Perintah Eksekutif 163 pada 28 Februari. Perintah itu berisi aturan untuk melindungi pengungsi, orang tanpa kewarganegaraan, dan pencari suaka sesuai dengan amanah perjanjian internasional.
4. Thailand
Sekitar 70 warga Ukraina tercatat berada di Koh Samui, Thailand, pada Mei 2022. Berdasarkan laporan Bangkok Post, mereka hidup damai dan tenang di The Kala Samui Hotel. Pemilik hotel, Supachai Pongchabapnapa, mengatakan hotel dengan 38 kamar itu menampung puluhan warga Ukraina sejak bisnisnya ditutup karena pandemi.
Dia menilai ketimbang hotelnya menganggur, lebih baik digunakan untuk bantuan kemanusiaan. Mereka yang tinggal di hotel tersebut membayar 200 baht atau setara Rp89 ribu per malam.
“Sekitar 90 persen orang Ukraina yang tinggal di sini belum pernah ke Thailand sebelumnya. Ini merupakan pertama kalinya bagi mereka,” kata Supachai. “Mereka berharap bisa kembali pulang dalam waktu sekitar lima bulan. Namun, saya rasa mereka bisa berada di sini selama tujuh bulan.”