Polisi anti huru hara Turki menembakkan semprotan merica untuk membubarkan sekelompok pengunjuk rasa yang mendorong balik barisan polisi pada hari Rabu ketika unjuk rasa untuk memperingati Hari Perempuan Internasional mereda di Istanbul tengah.
Para wanita bersiul dan meneriakkan, “Kami tidak diam, kami tidak takut, kami tidak sujud,” sambil mendorong tameng polisi anti huru hara, memicu pergumulan dengan polisi, sementara sekitar 2.000 massa lainnya membubarkan diri.
Polisi telah mencegah massa melakukan pawai melalui pusat kota setelah otoritas setempat mengeluarkan pernyataan yang mengatakan tidak akan mengizinkan pawai, protes atau pernyataan pers. Stasiun metro lokal ditutup sejak sore hari.
“Pemerintah mundur,” teriak massa selama protes. “Kami marah, kami berduka, kami memberontak feminis,” kata spanduk besar yang dikibarkan di depan massa.
Acara tersebut diadakan dua bulan lebih sedikit sebelum pemilihan yang diharapkan mewakili tantangan pemilihan terbesar Presiden Tayyip Erdogan. Itu juga lebih dari sebulan setelah gempa dahsyat di Turki selatan yang menewaskan lebih dari 52.000 orang.
bengkelsastra.com - Hakim Pengadilan Tipikor Jakarta memutuskan untuk merampas semua aset yang dimiliki oleh Harvey…
bengkelsastra.com - Pengacara Hotman Paris mengungkapkan bahwa Razman Arif Nasution dan Firdaus Oiwobo sudah tidak…
BengkelSastra - Yusril Ihza Mahendra, seorang tokoh politik dan ahli hukum Indonesia, mengungkapkan bahwa kasus…
bengkelsastra.com - Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI) memberikan apresiasi terhadap peningkatan skor Indeks Persepsi Korupsi (IPK)…
bengkelsastra.com - Bareskrim Polri berhasil mengungkap modus yang dilakukan oleh Kepala Desa Kohod, Arsin, terkait…
bengkelsastra - Swedia, negara yang kaya akan sejarah dan budaya, memiliki banyak kastil dan istana…