Startup AI Asli Buatan RI Kecanggihan Teknologinya Standar CIA
Belakangan dunia teknologi sedang ramai soal kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Startup AI asli Indonesia bahkan mampu menciptakan teknologi yang memenuhi standar tinggi CIA dan FBI. CEO dan Co-Founder Nodeflux Meidy Fitrianton mengatakan bahwa setiap unsur perusahaan mulai dari komponen, tim, sampai ke intelektual properti dari Indonesia. Untuk itu ia mengklaim tingkat TKDN mereka mencapai 99,4 persen.
“Tapi kan pertanyaannya kan tadi mumpuni atau enggak ya, ini agak tricky. Cuma kalau saya bisa bilang Nodeflux punya kompetensi yang mumpuni,” kata dia dalam Profit di CNBC Indonesia, Senin (20/3/2023).Soal pengenalan wajah, teknologi mereka sudah lolos standar NIST di Amerika Serikat. Ini merupakan sebuah benchmark dunia untuk face recognition vendor test yang awalnya digunakan oleh CIA atau FBI.
“Di dunia itu ada salah satu benchmark di NIST, face recognition vendor test di US, awalnya iu untuk penggunaan CIA FBI di sana kalau beli harus lolos dulu nih standar ini,” ujarnya. “Tapi secara de facto global menjadikan itu benchmark, karena ada rangkingnya di sana,” imbuhnya. Pada tahun 2019 lalu, Nodeflux mensubmit ke NIST dan menjadi perusahaan Indonesia pertama dengan ranking 25 dari 90 vendor seluruh dunia, termasuk AS, Rusia, China dan Israel.
Soal AI, Nodeflux bahkan punya teknologi unik yang bisa mendeteksi jumlah ayam. Meidy menyebut bahwa teknologi ini bisa mendeteksi persebaran ayam, termasuk jumlahnya berapa yang ada di kandang. Saat ini mereka fokus pada penerapan AI untuk smart city seperti di Jakarta, dan bekerja sama dengan institusi pemerintah.
“Satu sampai satu setengah tahun ke depan masih fokus di area itu. Karena melihatnya kita cukup solid sebagai player di sana, coba kita kuatin juga posisinya, implementasi yang lebih bagus lagi,” tegas dia. “Pus kita ada, istilahnya di AI machine learning operations jadi objek utamanya bisa memproduksi analisis lebih banyak dan lebih cepet lagi.” pungkasnya.