Rupiah Mulai Melemah, Sepertinya Bakal Anjlok Lagi
Terhadap dolar AS, rupiah melemah 0 poin atau 0,36% menjadi Rp. Ada kemungkinan nilai tukar akan turun lebih jauh lagi pada Rabu (8/3/2023), yaitu 15.345/US$ pada Selasa lalu. Ini karena Jerome Powell, Ketua Federal Reserve, memperingatkan bahwa suku bunga bisa naik lebih jauh lagi. Powell mengatakan dalam sambutannya di hadapan Senat AS pada hari Selasa waktu setempat, “Data ekonomi baru-baru ini datang lebih kuat dari yang diharapkan menunjukkan bahwa tingkat suku bunga akhir kemungkinan akan lebih tinggi dari yang diperkirakan sebelumnya.
Powell menekankan kemungkinan menaikkan suku bunga lagi jika perlu untuk menjaga inflasi tetap terkendali. The Fed memperkirakan pada bulan Desember bahwa suku bunga puncak akan berada di antara 5% – 5,25%, tetapi pernyataan Powell menunjukkan bahwa kemungkinan akan lebih tinggi lagi. Pelaku pasar memperkirakan bahwa suku bunga Federal Reserve akan mencapai puncak antara 5% dan 5%.75 persen menurut alat FedWatch CME Group.
Akibatnya, rupiah berpotensi melemah dan indeks dolar AS melonjak 1 poin 2 persen menjadi 105 poin 61 pada perdagangan Selasa, level tertinggi sejak November tahun lalu. Kunci pergerakannya adalah saat rupiah secara teknikal menembus Rp15.090/US$. Level tersebut merupakan Fibonacci Retracement 50% dari pergerakan harga antara titik terendah yang terjadi pada 24 Januari 2020 di Rp13.565/US$ dan titik tertinggi yang terjadi pada 23 Maret 2020 di Rp16.620/US$.
Selain itu, rupiah yang diwakili oleh USD/IDR, bergerak di atas MA 100 dan rata-rata pergerakan 200 hari (MA 200), yang memberikan tekanan lebih besar pada mata uang. Rupiah bisa jatuh ke Rp15.400/US$ atau Rp15.450/US$ hari ini jika tetap tertahan di atas Rp15.300/US$. Untuk waktu yang cukup lama, indikator stochastic grafik harian telah berada di wilayah overbought. Indikator yang memulai pergerakan harga disebut leading indicator, atau stochastic. Harga suatu instrumen berpotensi untuk berubah arah ketika Stochastic melintasi level overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20).
Potensi apresiasi rupiah tentunya lebih besar mengingat stochastic berada di area overbought. Rp 15.300/US$ akan menjadi penghambat penguatan rupiah. Rupiah berpotensi menjadi lebih kuat jika konsisten ditembus.