Misteri Penemuan 4 Kerangka Bayi Yang Dibuang Wanita Di Kebun Kosong Purwokerto
Misteri penemuan empat kerangka bayi di sebuah kebun kosong di Purwokerto, Banyumas, yang sempat menimbulkan kericuhan warga di kawasan itu, akhirnya terungkap. Kerangka itu adalah seorang gadis berinisial E (25). Kasus itu bermula dari ditemukannya tulang seorang anak saat warga bersiap menggali kolam pada Kamis, 15 Juni 2023. Setelah dikonfirmasi, warga menemukan tulang belulang tiga anak lagi di dekatnya.
Tempat ditemukannya tulang belulang anak tersebut berada di taman sebelah tempat pembuangan sampah warga RT. Bagian tanah yang akan dibangun kolam terdapat rumah tempat tinggal ayah dan anak tersebut. “Tanah ini telah menjadi sunyi sepi, orang yang tinggal di dalamnya telah membangun rumahnya. Sejak berapa tahun saya tidak tahu tetapi ketika saya menjadi RT tiga tahun yang lalu saya di sini. Bapak dan anak ditinggal,” kata Direktur RT 1 RW 4 Saryono kepada wartawan, Kamis (22/6/2023). Keluarga dilaporkan meminta pemilik tanah untuk mengizinkan mereka membangun rumah di sana.
Secara resmi, keluarga tersebut bukan penduduk daerah tersebut. Kemudian sekitar Januari 2023, rumah mereka dibongkar dan keluarganya pindah. Saryono sepakat, tak ada yang mencurigakan dari aktivitas ayah dan anak itu. Pria yang tinggal di rumah ini dikabarkan sedang berjuang saat penduduk desa memintanya untuk melakukan pekerjaan kasar.
“Tidak ada laporan mencurigakan. Orang-orang bersemangat ketika disuruh mencari kayu bakar atau apapun yang mereka inginkan. Dan kalau anak orang ini ditutup, karena itu ayah dan anak, saya tidak meragukannya,” jelasnya. Di sisi lain, polisi menyelidiki penemuan tulang anak tersebut hingga akhirnya mendapat petunjuk. Perempuan berinisial E (25) itu diamankan setelah dimintai keterangan sejumlah saksi di kalangan warga. Kepala dinas mengatakan: “Awalnya Saksi E, dari keterangan saksi yang tinggal di sekitar diketahui bahwa ada seorang wanita yang benar-benar hamil pada saat kejadian.” kata Kasat Reskrim Polresta Banyumas Kompol Agus Supriyadi kepada wartawan, Jumat (23/6).
Agus mengatakan E sering sakit dan sembuh. Polisi diberitahu bahwa tulang anak itu adalah miliknya. Kepada polisi, E mengaku hamil pertama kali sejak 2012. Namun, hingga saat ini E masih bungkam soal ayah dari kedua bayi tersebut. “Jadi ketika saya berusia 14 tahun, saya hamil. Sejak 2012, ia melahirkan. Setiap ada janin yang lahir, ada kumpul keluarga untuk berobat, kemudian ada yang ditanam di sini,” jelasnya.
Polisi masih menyelidiki temuan tulang bayi dan dugaan aborsi tersebut. Pada titik ini, E disebut shock dan memberikan penjelasan sewenang-wenang. “Apakah itu aborsi, atau keguguran, atau percobaan aborsi. Kami sedang menyelidiki,” jelasnya. Sekarang, E masih menjadi saksi. Polisi mengatakan E setuju menerima perintah dari orang yang sedang dicari polisi. “Ada juga yang masih DPO belum kami terima, masih kami kejar. Jika subjek data memiliki informasi sebelumnya, seseorang telah memintanya. Jadi kami memeriksa apakah itu pacarnya atau orang lain. Sampai saat ini tinggal bersama keluarganya, ibu dan bapaknya,” tutupnya.