Berita Utama

Korut Sebut Status Negaranya Sebagai Kekuatan Nuklir Dunia Sudah Final

Korea Utara mengkritik balik G7 setelah negara-negara tersebut juga mengutuk uji coba rudal balistik dari Pyongyang. Menteri Luar Negeri Korea Utara, Choe Son Hui mengatakan statusnya sebagai nuklir adalah final dan tidak dapat diubah. Menurutnya realitas itu tidak terbantahkan dan nyata, bahkan tidak bisa disangkal oleh AS dan sekutu baratnya.

“Kami tidak akan pernah mencari pengakuan atau persetujuan dari siapapun, karena kami puas dengan akses kami ke serangan tit-for-tat terhadap ancaman nuklir AS,” kata dia seperti dilaporkan KCNA, dikutip dari Reuters, Jumat (21/4/2023). Negara G7 juga dituding ikut campur secara ilegal dalam urusan Korea Utara dengan menuntut denuklirasi.

Choe mengatakan negaranya akan terus mengambil tindakan hingga AS dan sekutunya menghapus ancaman militernya. Namun Kementerian Unifikasi di Seoul mengecam pernyataan tersebut dan meminta Korut berhenti membuat ancaman. Lembaga tersebut bertugas menangani hubungan antara Korea Utara dan Korea Selatan. Menurut wakil juru bicara Kementerian Lee Hyo Jung, Korut tak akan pernah mendapatkan apa yang diinginkan soal pengembangan nuklir dan rudal.

Negara tersebut malah akan semakin terisolasi. “Dan hanya akan semakin terisolasi dari komunitas internasional,” ungkapnya. Menteri Unifikasi, Kwon Young-se juga menambahkan tidak mungkin mengesampingkan adanya provokasi besar Korea Utara. Ini dilakukan jelang kunjungan presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol ke Amerika Serikat (AS) bertemu dengan Presiden Joe Biden.

Baca Juga:  Era Baru di Fenerbahce: Jose Mourinho Berkomitmen untuk Mengembalikan Kejayaan dengan Sambutan Spektakuler