India Akan Segera Menjadi Negara Terpadat Di Dunia Melampaui China
India segera menjadi negara dengan populasi manusia terbanyak di dunia, melampaui jumlah penduduk di China. Sementara Indonesia tetap di peringkat empat dunia. Populasi India akan mencapai 1,4286 miliar jiwa pada pertengahan 2023, menurut laporan PBB State of World Population 2023.
Angka tersebut akan menggeser posisi China sebagai negara dengan populasi manusia terbanyak saat ini, di mana PBB memperkirakan penduduk China akan mencapai 1,4257 miliar jiwa. Sebagai catatan, jumlah populasi manusia di China tidak termasuk Hong Kong dan Makau, Daerah Administratif Khusus China, serta Taiwan.
Di urutan ketiga ada Amerika Serikat, yang kemudian disusul oleh Indonesia dan Pakistan di urutan keempat dan kelima Meningkatnya populasi India didorong oleh pertumbuhan populasi muda yang berkembang pesat. Tercatat 254 juta orang India berada di usia 15 hingga 24 tahun. Jumlah tersebut adalah populasi muda terbesar di dunia.
Populasi muda yang berkembang pesat akan menjadi pisau bermata dua. Satu sisi dapat merangsang pertumbuhan ekonomi. Sementara di sisi lain jika urusan lapangan pekerjaan tidak cakap dikerjakan, maka yang terjadi adalah meledaknya angka pengangguran di India. Harapan di mana anak muda India mampu mendorong ekonomi negaranya besar, mengingat India dikenal sebagai negara Asia dengan inovasi teknologi.
Bahkan Apple dan perusahaan lainnya mengharapkan India dapat menjadi pusat manufaktur potensial karena perpindahan rumah produksi dari China. Di sisi lain, Dalam survei terhadap 1.007 orang India dalam laporan PBB tersebut, sebesar 63% responden mengatakan bahwa masalah ekonomi menjadi perhatian utama mereka saat memikirkan perubahan populasi, diikuti oleh kekhawatiran tentang lingkungan, kesehatan, dan hak asasi manusia.
“Temuan survei India menunjukkan bahwa kecemasan penduduk telah meluas ke sebagian besar masyarakat umum. Namun, jumlah populasi seharusnya tidak memicu kecemasan atau menimbulkan kekhawatiran,” kata Andrea Wojnar, 7perwakilan Dana Kependudukan PBB untuk India. Dia menambahkan bahwa mereka harus dilihat sebagai simbol kemajuan dan pembangunan “jika hak dan pilihan individu ditegakkan.”
Sayangnya, dividen demografi ini masih belum dimanfaatkan sepenuhnya oleh India untuk menunjang pertumbuhan ekonomi India. “Sejauh ini, kami belum dapat memanfaatkan bonus demografi kami secara memadai. Sementara populasi usia kerja tumbuh secara substansial, lapangan kerja tidak bertambah,” kata Mahesh Vyas, direktur Pusat Pemantauan Ekonomi India.
Dia menambahkan bahwa negara telah berjuang untuk menciptakan lapangan kerja tambahan dalam enam tahun terakhir, dengan jumlah pekerjaan stagnan di 405 juta. Asal tahu saja, India telah mengalami transformasi yang fenomenal dari negara miskin pada tahun 1947 menjadi kekuatan global yang sedang berkembangdengan ekonomi US$3 triliun.
Jutaan orang telah keluar dari kemiskinan menjadi kelas kaum menengah yang aspiratif dan berkembang seiring melonjaknya sektor-sektor berketerampilan tinggi. India sendiri merupakan negara terbesar ketiga di Asia, adalah pengekspor utama barang-barang seperti perangkat lunak dan vaksin.