Internasional

Heboh Warga Di Desa Belanda Berburu Harta Karun Emas Peninggalan Nazi

Tanah di Ommeren, sebuah desa Belanda dengan jarak sekitar 80 kilometer dari Amsterdam, penuh lubang berlumpur. Menurut dokumen dari Arsip Nasional Belanda, Nazi dikatakan pernah mengubur kotak berisi emas dan perhiasan di suatu tempat di desa ini. Setelah beritanya didengar publik pada awal tahun ini, pencarian pun dimulai. Namun, pencarian harta jutaan dolar yang konon dikubur tentara Jerman selama Perang Dunia II kini telah berakhir. Hingga pencarian selesai pada hari Selasa (02/05), tidak tampak sebatang emas pun yang ditemukan.

“Kami menyimpulkan bahwa tidak ada harta karun Nazi di Ommeren,” kata Birgit van Aken-Quint, juru bicara pemerintah kota terdekat, Buren. “Kami berasumsi bahwa harta karun itu pernah terkubur di Ommeren, tetapi pada tahap tertentu telah dipindahkan,” kata Van Aken-Quint kepada kantor berita AFP. Ommeren jadi sasaran para pencari emas amatir setelah Kantor Arsip Nasional Belanda pada bulan Januari 2023 mempublikasi sebuah peta yang dinilai sebagai peta harta karun. Peta itu digambar dengan tangan bertanda “X” merah yang diyakini menandai tempat di mana tentara Jerman menyimpan harta mereka.

Dokumen yang disimpan bersama dengan peta itu termasuk kesaksian bahwa Nazi mengubur empat kotak amunisi berisi perhiasan, batu mulia, dan koin emas. Semua itu diyakini bernilai 11 juta euro atau sekitar Rp177 miliar rupiah saat ini. Nazi diduga menjarah harta karun itu setelah mengebom sebuah bank di Kota Arnhem tahun 1944. Kabar yang beredar kemudian adalah bahwa tentara Nazi mengubur harta karun ini menyusul dilancarkannya serangan operasi Market Garden oleh Sekutu.

Peta tersebut diperoleh dari seorang tentara Jerman tak lama setelah perang. Saat itu sebuah lembaga Belanda bertugas melacak harta milik Jerman di Belanda setelah negara itu dibebaskan dari pendudukan Nazi pada tahun 1945. Di tahun 1946, Helmut Sonder dari Baden-Baden, Jerman, pernah bersaksi bahwa dia dan rekan-rekannya telah menemukan permata itu. Menurut pernyataannya, Sonder dan rekan-rekannya, yang saat itu ditempatkan di Arnhem, menyembunyikan harta karun itu di dalam sebuah kotak amunisi dan menguburkannya pada musim semi tahun 1945.

Baca Juga:  Jika Tidak Jual Sahamnya, AS Ancam Larang TikTok Di Negaranya

Semua ini baru terungkap ke publik pada bulan Januari 2023 ketika Arsip Nasional Belanda merilis peta sketsa tua dengan referensi ke harta karun tersebut. Pengumuman ini telah benar-benar memicu perburuan harta karun di Ommeren. Kotamadya Ommeren kemudian melarang perburuan harta karun oleh individual dan menghentikan pencarian orang-orang yang menggunakan detektor logam. “Sejak awal Januari kami telah memperingatkan setidaknya 15 orang yang menggunakan detektor logam,” kata van Aken-Quint. Larangan penggunaan detektor logam tetap berlaku di Ommeren, kata dia.

Berikutnya, hanya asosiasi sejarawan yang mendapat persetujuan untuk menggali di situs yang ditunjuk oleh seorang ahli. Arkeolog mencoba berburu harta karun ini untuk terakhir kalinya pada hari Senin (01/05) di dua tempat, tetapi hanya menemukan peluru tua, pelek roda mobil dan sisa-sisa pohon buah. “Masalah ini sudah diserahkan ke pemerintah kota,” ujar van Aken-Quint. Pihak berwenang Belanda telah memerintahkan pencarian harta karun tersebut pada tahun 1946, menurut berkas Arsip Nasional. Namun, pencarian saat itu juga sia-sia.

Saat itu, bahkan Helmut Sonder sampai dibawa ke lokasi untuk ikut mencari. Pada 22 Juni 1947, dia menancapkan sekop ke tanah dan mulai mencari, tetapi yang dia temukan hanyalah tanah. Sonder curiga bahwa mantan sersannya telah kembali secara diam-diam dan menggali harta itu. Perburuan yang dilakukan di skala internasional juga tidak membuahkan hasil. Sejarawan dan pihak berwenang meragukan bahwa permata itu ada di Ommeren. Terutama karena tidak ada yang melaporkan hilangnya permata selama hampir 80 tahun. Hingga kini, tidak jelas apakah ini hanya cerita legenda harta karun yang kembali ‘hip’ atau harta itu benar ada dan sudah lama diambil orang.

Baca Juga:  Sebuah Pasar Sayuran Di Suriah Barat Laut Telah Diserang Oleh Rusia