Nasional

BMKG Ungkap Hingga Pekan Depan Hujan Melanda Jabodetabek

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan penyebab hujan lebat di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) hingga pekan depan. Deputi Bidang Meteorologi, Guswanto menjelaskan dinamika atmosfer saat inimenunjukkan potensi aktivitas gelombang Rossby Ekuatorial dan Kelvin di bagian Utara Jawa Barat.

“Perkembangan dinamika atmosfer saat ini menunjukkan potensi aktivitas gelombang atmosfer Rossby Ekuatorial dan Kelvin yang mendukung pertumbuhan awan hujan di pesisir utara Jawa bagian barat,” ujar Guswanto dalam keterangannya, Rabu (15/3). Selain itu ada pula fenomena seruakan dingin dari Asia, yang menunjukkan aktivitas signifikan mulai 11 Maret 2023 dan mencapai wilayah Indonesia pada 14 Maret 2023.

“Sehingga memicu terjadinya hujan dini hari hingga pagi hari terjadi di wilayah Jabodetabek pada 2 hari terakhir,” kata dia. Selain itu, kata Guswanto adanya perlambatan, pertemuan, dan belokan angin di sekitar wilayah Jawa berpengaruh terhadap peningkatan curah hujan di wilayah Jabodetabek saat ini hingga beberapa hari ke depan.

“Untuk periode 6 hari ke depan (16 – 22 Maret 2023), potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih berpotensi terjadi di wilayah Jabodetabek dengan konsentrasi di bagian selatan pada siang dan sore hari,” tuturnya. Lebih lanjut Guswanto melabeli ‘waspada’ potensi hujan lebat di wilayah Kabupaten Bogor dan Kota Bogor sampai 22 Maret mendatang. Sehingga bisa berdampak genangan di wilayah Jabodetabek bagian selatan.

Menyikapi kondisi cuaca demikian, BMKG mengharapkan Pihak-pihak terkait untuk melakukan persiapan antara lain sebagai berikut:

1. Memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan.

2. Menggencarkan sosialisasi, edukasi, dan literasi secara lebih masif untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian Pemerintah Daerah, masyarakat serta pihak terkait dalam pencegahan/pengurangan risiko bencana hidrometeorologi (banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang, puting beliung dan gelombang tinggi).

Baca Juga:  Area Kontak Tembak TNI Dengan KKB Di Distrik Mugi-Mam Nduga Berhasil Dikuasai

3. Lebih mengintensifkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi antar pihak terkait untuk kesiapsiagaan antisipasi bencana hidrometrorologi.

4. Melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon yang tidak terkontrol serta melakukan program penghijauan secara lebih masif.

5. Melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh serta menguatkan tegakan/tiang agar tidak roboh tertiup angin kencang.