AS-China Memanas Karena Perang Dagang, Jepang Ikut Terseret
China memberi peringatan ke Jepang. Negara itu mendesak Tokyo untuk tidak mendukung pembatasan Amerika Serikat (AS) ke industri semikonduktor China. Semikonduktor adalah komponen penting dalam segala hal mulai dari peralatan rumah tangga hingga peralatan militer. Saat ini, hal itu mendorong “perang dagang” baru terkait supremasi teknologi antara AS dan China.
“AS telah menggunakan taktik intimidasi untuk secara brutal menekan industri semikonduktor Jepang dan sekarang taktik yang sama digunakan lagi untuk melawan China,” kata Menteri Luar Negeri China Qin Gang berbicara Senin, dikutip dari Bengkelsastra International, Selasa (4/4/2023).
“Apa yang tidak Anda inginkan, jangan lakukan pada orang lain,” tegasnya merujuk Tokyo. “Jepang seharusnya tidak membantu harimau (AS), karena rasa sakitnya masih ada. Embargo hanya akan semakin menginspirasi tekad China untuk berdiri di atas kakinya sendiri,” jelasnya.
Perlu diketahui, sejak Oktober tahun lalu, Kementerian Perdagangan AS memang memperkenalkan aturan besar-besaran yang bertujuan untuk memotong China dari memperoleh atau memproduksi chip canggih. Ini dianggap analis sebagai sebuah langkah yang dapat menghambat ambisi semikonduktor domestik ekonomi terbesar kedua di dunia itu.
Agar pembatasan AS efektif, Washington membutuhkan dukungan dari negara-negara kunci lainnya yang terlibat dalam rantai pasokan semikonduktor. Ini termasuk negara-negara kunci seperti Korea Selatan (Korsel), Belanda dan Jepang.
Jepang sendiri adalah bagian penting dari rantai pasokan semikonduktor, dengan perusahaan utama termasuk Sony dan Tokyo Electron. Jumat lalu, Matahari Terbit mengumumkan pembatasan ekspor pada 23 jenis peralatan manufaktur semikonduktor meski tidak secara khusus menyebutkan China.
China selama ini adalah mitra dagang terbesar China. Namun dari data Bloomberg, pertumbuhan ekspor di Desember 2022 melambat menjadi 3,5% di mana ekspor ke China merosot 17,1%.
Langkah Jepang itu pun terjadi setelah Februari, Belanda tuan rumah semikonduktor paling kritis ASML juga mengumumkan pembatasan ekspor pada peralatan manufaktur chip “canggih”. ASML memproduksi mesin litografi ultraviolet, pencipta microchip, salah satu komponen paling penting dalam setiap perangkat teknologi mulai dari komputer, laptop, gawai, hingga smart watch.
Sebelumnya, China telah mengajukan gugatan ke Organisais Perdagangan Dunia (WTO) atas apa yang dilakukan AS ini. Presiden China Xi Jinping Selasa lalu juga memberi tanggapan, di sela forum Kongres Rakyat Nasional (NPC) dan meminta negaranya agar “mandiri”.
“China harus memiliki keberanian untuk melawan,” papar pria 69 tahun itu dalam forum Kongres Rakyat Nasional (NPC) bulan lalu, dimuat AFP. “Karena negara menghadapi perubahan besar dan kompleks baik dalam lanskap domestik dan internasional,” tambahnya.