Anak Hilang Ditemukan Tewas Tanpa Organ Dalam
Hafiza, anak dari Desa Terentang, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Bangka Belitung yang sempat hilang selama 4 hari ditemukan tewas tanpa organ dalam, belum terungkap. Edi Purwanto (39), ayah Hafiza, anak hilang yang kemudian ditemukan tewas tanpa organ dalam, meminta polisi untuk bisa menangkap pelaku dalam kasus ini. Warga Desa Terentang, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Bangka Belitung itu meminta agar motif pelaku yang membunuh anaknya bisa terungkap.
Sebagai seorang ayah, Edi tak menyangka jika anak keduanya itu meninggal dengan cara yang tidak wajar. “Tentu tidak menyangka, karena dengan seperti ini. Minta tolong juga untuk teman-teman bisa bantu untuk mengungkap motifnya apa?,” tambah Edi. Dia berharap pelaku yang tega menghabisi putrinya segera ditangkap polisi. Edi megatakan, lokasi tempat mereka tinggal berada di kawasan perkebunan sawit.
Sehari-hari, kata dia, tidak ada yang janggal mengenai Hafizah di lingkungan rumhanya. Apalagi putrinya termasuk anak sopan dan ramah pada semua orang. “Pergi sekolah ada mobil antar jemput, dia juga TPA. Biasa main bersama temannya di sekitar rumah,” katanya. Sejauh ini polisi terus mendalami kasus ini. Polisi masih mendalami terkait hilangnya organ-organ tubuh Hafiza (8) yang diduga korban pembunuhan.
Setelah melakukan autopsi terhadap jenazah korban di RSUD Depati Hamzah Kota Pangkalpinang, Jumat (10/3/2023), Satreskrim Polres Bangka Barat dan Diskrimum Polda Kepulauan Bangka Belitung langsung turun ke lapangan melakukan penyelidikan atas kasus dugaan pembunuhan Hafiza. IPTU Ogan Arif menegaskan bahwa peristiwa ini diduga sebagai tindakan pembunuhan.
Motif pelaku masih belum dapat dipastikan dan sedang didalami oleh pihak kepolisian, hanya saja ada asumsi awal dari hasil olah TKP dan visum luar yang menunjukkan adanya faktor amarah. “Karena ditemukan beberapa luka sayatan dan luka bacok di tulang bagian kepala, asumsi kami itu karena amarah,” ungkap IPTU Ogan Arif. Lalu, terkait dengan organ-organ dalam jenazah Hafiza yang hilang, IPTU Ogan Arif juga tidak dapat memastikan penyebabnya apakah karena hewan liar atau karena memang dibuang oleh pelaku pembunuhan.
Kemudian, berdasarkan hasil visum luar yang menyatakan luka-luka yang ada di tubuh jenazah dalam kondisi terbuka ke atas, diperkirakan sayatan-sayatan tersebut didapati korban ketika dalam kondisi masih hidup atau belum lama setelah meninggal. “Untuk pencarian sendiri kami usahakan secepatnya, untuk estimasi kami tidak dapat memastikan, tapi akan berusaha maksimal,” demikian kata IPTU Ogan Arif.
Dokter Forensik Polda Kepulauan Bangka Belitung, Suroto mengatakan jenazah Hafiza sudah mulai membusuk dan tim autopsi cukup kesulitan menanganinya. Bagian wajah, dada dan perut telah hilang karena pembusukan. “Sekitar tiga puluhan lebih luka akibat benda tajam,” kata dokter Suroto, usai melakukan autopsi jenazah Hafiza di RSUD Depati Hamzah, Jumat (10/3/2023).