Rencana Anggaran Subsidi Listrik Tahun 2025: Pendekatan Strategis Pemerintahan Prabowo-Gibran
bengkelsastra.com – Dalam konteks pemerintahan baru yang dipimpin oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada tahun 2025, terdapat estimasi alokasi anggaran untuk subsidi listrik yang diusulkan dalam kisaran Rp 83,02 triliun hingga Rp 88,36 triliun. Proyeksi ini telah tercakup dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025.
Detail Anggaran Berdasarkan Asumsi Ekonomi:
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jisman P Hutajulu, menyampaikan bahwa anggaran tersebut dirumuskan berdasarkan asumsi ekonomi makro 2025 yang meliputi:
- Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat: Rp 15.300 – Rp 16.000 per USD
- Tingkat inflasi: 1,5% – 3,5%
- Harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Oil Price, ICP): 75 – 85 USD per barel
Pernyataan dalam Rapat Dengar Pendapat:
Selama rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Jisman P Hutajulu mengungkapkan, “Kami telah menetapkan kebutuhan anggaran subsidi listrik untuk RAPBN tahun 2025 dalam rentang Rp 83,02 triliun hingga Rp 88,36 triliun, berlandaskan pada parameter ekonomi yang telah dijabarkan.”
Rincian Alokasi Subsidi:
Subsidi listrik diarahkan kepada 42,08 juta pelanggan dengan fokus pada:
- Rumah tangga miskin dan rentan.
- Dukungan terhadap transisi energi yang lebih efisien dan adil.
Alokasi anggaran secara spesifik adalah sebagai berikut:
- Rumah tangga dengan daya 450 VA: 45-46% atau sekitar Rp 38,18 triliun – Rp 40,16 triliun.
- Rumah tangga dengan daya 900 VA: 18% atau sekitar Rp 15,75 triliun – Rp 16,68 triliun.
- Sektor bisnis kecil: 11,31%-11,52% atau Rp 9,39 triliun – Rp 10,18 triliun.
- Sektor industri kecil: 7,15%-7,37% atau Rp 5,93 triliun – Rp 6,51 triliun.
- Golongan sosial termasuk fasilitas kesehatan dan pendidikan: Rp 11,16 triliun – Rp 13,08 triliun.
Proyeksi anggaran untuk subsidi listrik tahun 2025 mencerminkan komitmen pemerintah dalam memastikan akses energi yang terjangkau bagi kelompok masyarakat miskin dan rentan, serta mendukung inisiatif keberlanjutan melalui transisi energi yang efisien. Penyusunan anggaran ini dilakukan dengan mempertimbangkan dinamika ekonomi sosial dan lingkungan saat ini.