Internasional

Meskipun Sering Berkonflik, Israel Termasuk Negara Maju dan Kaya, Ini Alasannya

bengkelsastra.com – Israel merupakan salah satu negara yang hampir tidak pernah luput dari perhatian media internasional. Terbaru, Israel kembali menjadi pemberitaan setelah menyatakan perang usai diserang kelompok Islam Palestina Hamas pada Sabtu (7/10/2023) lalu.

warga negara Israel. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu seperti dikutip Times of Israel pada Selasa, 10/10/2023 mengatakan, “Kami sedang berperang, dan kami akan menang.

Lima jam setelah kelompok Islam Palestina, Hamas, melancarkan serangan terhadap Israel, Netanyahu menyatakan, “Musuh (Hamas) akan mengalami konsekuensi yang belum pernah mereka ketahui sebelumnya.”.

Selain konflik yang berkepanjangan dengan Palestina, negara Timur Tengah yang beribu kota Yerusalem ini juga memiliki hubungan yang tegang dengan sejumlah negara lain. Karena ketidakstabilan politik dapat menghambat pertumbuhan ekonomi, negara-negara yang mengalami konflik biasanya mudah menjadi miskin. Namun Israel dikecualikan dari hal ini. Sebenarnya Israel termasuk dalam kelompok negara maju. Indikator indeks pembangunan manusia seperti angka harapan hidup, pendidikan, pendapatan per kapita, dan lain-lain semuanya menunjukkan bahwa bangsa ini sudah sangat maju. Rahasianya, apa itu?

Imigrasi dan arus masuk modal adalah dua aspek yang berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Israel.

Menurut BBC, perkembangan sektor industri Israel tidak lepas dari banyaknya pekerja terampil yang meninggalkan negara-negara Eropa pada awal Perang Dunia II untuk menghindari penganiayaan. Pupuk, pestisida, obat-obatan, bahan kimia, plastik, dan logam berat adalah beberapa industri yang berkembang pesat di Israel.

Di negara Yahudi, manufaktur telah mencapai tingkat tertinggi sejak tahun 1970an. Seperti negara-negara Arab lainnya, Israel tidak terlalu bergantung pada minyak untuk keuangannya.

Kemudian, seiring dengan semakin banyaknya orang Amerika yang pindah dari Silicon Valley, Kalifornia, ke Israel pada tahun 1980an, fasilitas penelitian untuk perusahaan teknologi Amerika seperti Microsoft, IBM, dan Intel pun berkembang.

Baca Juga:  Chelsea Dan Manchester United Telah Mencapai Kesepakatan Transfer Untuk Mason Mount

Kemudian, pada tahun 1990-an, para insinyur dari bekas Uni Soviet pindah ke Israel, yang selanjutnya memberikan Israel kekayaan berupa pekerja berketerampilan tinggi. Oleh karena itu, menjamurnya bisnis baru di sektor teknologi bukanlah hal yang mengejutkan.

Sebelum tahun 1985, kontribusi sektor teknologi terhadap output industri meningkat dari 37 menjadi 58 persen. Persentase ini kembali meningkat menjadi 70% pada tahun itu.

Dari segi pajak, sumber devisa, atau lapangan kerja, banyaknya perusahaan teknologi besar otomatis menghasilkan pendapatan yang signifikan bagi pemerintah Israel. Royalti dari paten yang dibuat oleh perusahaan Israel tidak termasuk dalam pendapatan ini.

Selain itu, Israel terkenal menerima dana besar untuk penelitian dan pengembangan teknologi dari negara lain, termasuk AS, Kanada, Italia, Austria, Prancis, Irlandia, Belanda, Spanyol, Tiongkok, Turki, India, dan Jerman.

Israel dekat dengan sejumlah negara Arab lainnya meski memiliki konflik berkepanjangan dengan Palestina, salah satunya Uni Emirat Arab (UEA) yang memiliki perjanjian perdagangan bebas.