Jokowi Menyinggung Ambruknya Salah Satu Perusahaan Properti Di China
bengkelsastra.com – Runtuhnya perusahaan real estate di China disinggung oleh Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia. Kepala negara menegaskan bahwa sektor properti, real estate, dan konstruksi Indonesia termasuk yang paling menantang, tangguh, dan kompetitif di tengah perlambatan ekonomi global.
Berdasarkan data tahun 2018-2022, setiap tahun kontribusi sektor itu berada di kisaran Rp 2.300 triliun hingga Rp 2.800 triliun.
“Ini sangat besar dan menyumbang 16% dari PDB ekonomi kita. Selain itu, 13 juta hingga 19 juta orang bekerja di industri real estat Indonesia.Sangat banyak sekali” kata Jokowi membuka musyawarah Perhimpunan Perusahaan Real Estate Indonesia Nasional XVII Tahun 2023 di Grand Ballroom Hotel Sheraton Jakarta.
Mantan Wali Kota Solo ini mengklaim, karena kontribusi real estate yang signifikan terhadap PDB, banyak negara ingin memanfaatkannya untuk meningkatkan perekonomian mereka. Belum lagi multiplier effect terhadap 185 subsektor industri tambahan seperti furnitur, elektronik, dan jasa kebersihan seperti sedot toilet.
“Ini juga banyak sekali. Gak ada industri lain yang semasif ini efeknya. Yang ada hanya di properti, real estate, dan konstruksi,” ujar Jokowi.
Kepala Negara juga menegaskan bahwa pasar real estate di setiap negara tidak sekuat Indonesia. Entah itu akibat pandemi Covid-19 atau resesi.
“Kita menyadari adanya perusahaan real estat yang signifikan di RRC (Cina) yang telah gagal dan menimbulkan utang yang lebih besar dari anggaran negara kita. Hutangnya mencapai Rp. 4.400 triliun,” kata Presiden disambut sorak-sorai para tamu.
“Jangan ditepuk tangani. Utangnya Rp 4.400 triliun. Ada di sini yang utangnya sampai segitu? Sekali lagi hati hati mengenai hal ini,” kata Jokowi.