Kotoran Dari Burung Jacu Manjadi Produk Kopi Termahal Di Dunia
Kopi luwak diproduksi dengan fermentasi biji kopi selama pencernaan luwak. Namun kopi termahal di dunia berasal dari kotoran burung jacu. Pecinta kopi pasti tahu kopi luwak. Kopi termahal di Indonesia yang dihasilkan dari cairan yang keluar dari kotoran luwak. Kini kopi luwak memiliki pesaing yaitu kopi mahal yang terbuat dari kotoran burung jacu.
Laporan dari Oddity Central (20/06), Henrique Sloper adalah pemilik perkebunan kopi Comocin di Espirito Santo, Brazil. Tidak seperti kedai kopi lainnya, kedai kopi Henrique penuh dengan burung hitam besar bernama Jacu. Sejak awal tahun 2000-an, Henrique Sloper melihat banyak burung jacu yang singgah di perkebunan kopinya. Petani kopi ini mengetahui bahwa jenis burung ini merupakan burung langka di Brazil.
Awalnya, Henrique mengusir burung-burung itu dari kebunnya, dan dia menelepon polisi setempat untuk meminta bantuan. Sayangnya, burung ini masih terdampar di perkebunan kopi miliknya. Kebetulan burung ini membawa keberuntungan bagi para petani kopi di Brazil. Sebelum menjadi petani kopi, Sloper adalah seorang peselancar yang kerap mengejar ombak di lautan Indonesia. Di sini, ia menemukan kopi luwak, salah satu kopi termahal di dunia. Terinspirasi dari kopi luwak, Sloper mencoba mengolah biji kopi yang sebelumnya dimakan burung jacu.
“Saya menyadari bahwa saya bisa mencoba sesuatu yang mirip dengan kopi luwak. Tantangannya adalah meyakinkan peminum kopi bahwa daripada berburu kopi, mereka harus berburu burung,” kata Sloper. Petani disuruh mencari kotoran burung untuk mendapatkan biji kopi busuk. Awalnya, banyak orang yang skeptis dengan apa yang dilakukan Sloper. Biji kopi berasal dari kotoran burung jacu dan melalui proses panjang.
Biji kopi harus dikeluarkan dengan tangan dan dibersihkan dari kotoran, dicuci, lalu dikeluarkan dari kulit ari. Proses yang panjang dan melelahkan ini membuat kopi burung Jacu lebih mahal dari jenis kopi lainnya. Henrique Sloper mengatakan bahwa kopi burung Jacu enak karena burung ini hanya memakan buah kopi yang paling matang. Berbeda dengan kopi luwak yang dicerna luwak Indonesia, biji kopi cepat diproses oleh sistem pencernaan burung Jacu dan tidak terurai oleh protein hewani atau asam lambung. Kopi Jacu Bird disebut-sebut memiliki rasa yang unik, seperti kacang dengan rasa adas manis.
Namun ada sentuhan rasa asam atau asam di setiap suapannya. Setelah proses panjang dan masa percobaan dua tahun. Akhirnya, Comocim Farm menjadi kedai kopi pertama di dunia yang memproduksi kopi dari kotoran burung Jacu. Dua puluh tahun lalu, banyak orang mencari kopi yang terbuat dari kotoran burung eksotis. Bahkan kopi ini populer di Perancis, Jepang dan Inggris. Kopi ini dijual di toko-toko terkenal Inggris seperti Harrods, harganya sekitar £1.400 per kilogram atau sekitar Rp. 25,6 juta. Selain itu, karena kualitas dan kelangkaannya, kopi Jacu dianggap sebagai salah satu jenis kopi termahal di dunia. Dengan harga jual mulai dari 1.000 USD (Rp 15 juta) per kilogram.