Rusia Memblokir Bantuan Korban Bendungan Jebol Dari PBB Di Ukraina Timur
Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan bahwa Rusia terus memblokir pengiriman bantuan kepada orang-orang yang terkena dampak bencana bendungan Kakhovka. Faktanya, Rusia menguasai daerah yang terkena dampak di Ukraina timur. AFP melaporkan pada Senin (19/6/2023), kerusakan akibat banjir pada 6 Juni membanjiri sebagian besar wilayah Kherson yang berada di bawah kendali Rusia dan Ukraina. Insiden itu memaksa ribuan orang mengungsi dan menimbulkan kekhawatiran akan bencana lingkungan. “Pemerintah Federasi Rusia telah menolak permintaan kami untuk akses ke zona militer sementara,” kata koordinator bantuan PBB untuk Ukraina Denise Brown dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu.
“Perserikatan Bangsa-Bangsa akan terus melakukan segala yang mungkin untuk menjangkau semua orang, termasuk mereka yang terkena dampak banjir baru-baru ini dan mereka yang sangat membutuhkan bantuan penyelamatan jiwa, di mana pun mereka berada,” kata Brown. Dia menambahkan, “Kami meminta pihak berwenang Rusia untuk bertindak sesuai dengan kewajiban mereka berdasarkan hukum internasional.”
Pada hari Sabtu, para pejabat di wilayah yang dikuasai Rusia mengatakan jumlah korban tewas akibat banjir telah meningkat menjadi 29 orang, sementara Kiev mengatakan jumlah korban tewas di wilayahnya telah meningkat menjadi 16 orang, dengan 31 orang masih tersisa. Kiev menuduh Moskow meledakkan bendungan Dnipro, sedangkan Rusia menuduh Ukraina.