Posisi Ukraina Akan Disetarakan Dengan Israel Oleh AS Di NATO
Pada tahun 2008, Ukraina ditolak untuk bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Negara-negara yang menentang keanggotaan Ukraina mengatakan hal itu bisa terjadi dalam hubungan Eropa dengan Rusia sebagai isu utama. Kini, dilaporkan bahwa pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden enggan memberikan keanggotaan penuh NATO kepada Ukraina.
The New York Times melaporkan bahwa Amerika Serikat sedang mempertimbangkan untuk mengusulkan “model Israel” untuk Ukraina dan NATO. Perjanjian ini akan menjadi jaminan terbatas dan tidak termasuk garansi keamanan bersama.
Media mengatakan bahwa Gedung Putih Biden akan berjanji untuk terus memberikan lebih banyak bantuan militer ke Ukraina terlepas dari hasil konflik yang sedang berlangsung. Bagian dari rencana Biden adalah mengikat Amerika Serikat ke Ukraina untuk waktu yang lama, sehingga membatasi debat publik di Amerika Serikat tentang bantuan ke Ukraina. Sumber New York Times mengatakan Jerman adalah satu-satunya anggota yang mendukung Biden dalam masalah tersebut. “Perjanjian itu akan lebih singkat waktunya daripada komitmen Israel yang biasanya di pertengahan 10 tahun,” tulis media tersebut, seperti dikutip Jumat (16/6/2023).
Mengklarifikasi pemerintahan Biden, New York Times melaporkan bahwa rencana tersebut akan menghilangkan beberapa debat politik dan episodik tentang bantuan yang akan dia berikan ke Ukraina dalam enam bulan atau satu tahun ke depan. Beberapa politisi AS, terutama sejak penyelesaian sementara krisis utang awal bulan ini, bertanya-tanya berapa lama AS harus terlibat dalam mendukung pemerintah Kiev.
Sebagai tanggapan, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan dia akan mengancam untuk tidak menghadiri KTT NATO yang akan datang di Vilnius, Lituania, kecuali negaranya diberikan akses. Kyiv dan beberapa mitra Eropa sebelumnya mengadvokasi keanggotaan penuh Ukraina di NATO, termasuk komitmen keamanan kolektif.
Namun, penentang keanggotaan NATO Ukraina khawatir hal itu dapat memperburuk masalah Moskow. Mereka berpendapat bahwa dengan bergabung dengan organisasi tersebut, Ukraina akan berperan dalam narasi Rusia tentang sifat konflik tersebut.
Sekadar informasi, para pejabat Rusia menggambarkan pertempuran di Ukraina sebagai bagian dari perang proksi pimpinan AS melawan negara mereka. Moskow mengutip perluasan NATO di Eropa sebagai salah satu alasan utama konflik.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg, yang bertemu dengan pemimpin AS awal pekan ini, mengusulkan “kesepakatan” di Kyiv. Tapi itu akan membutuhkan komitmen untuk melanjutkan transfer senjata terlepas dari hasil serangan Ukraina yang sedang berlangsung.