Internasional

Seorang Turis Ditangkap Karena Membawa Sedotan Vampir Di Bandara

Traveler ini gagal terbang. Gegaranya, sedotan vampir. Traveler yang biasa bepergian dengan pesawat, bakal paham ada sejumlah peraturan yang tak bisa dilanggar. Termasuk, apa pun yang dianggap membahayakan. Dilansir dari USA Today, seorang wisatawan bernama Arman Achuthan Nair dari Chicago hendak terbang dari Bandara Internasional Logan Boston, Massachusetts, Amerika Serikat.

Seperti calon penumpang lain, Nair masuk ke bandara dan melewati pengecekan keamanan bandara. Semua aman-aman saja sampai ketika tas ransel miliknya masuk x-Ray. Administrasi Keamanan Transportasi (TSA) AS menemukan sebuah sedotan. Bukan sedotan biasa, yang ini titanium atau biasa disebut vampire straw (sedotan vampir). Nama vampir diberikan karena sedotan ini terbuat dari titanium.

Sebenarnya vampire straw jadi tren karena menjadi sedotan ramah lingkungan. Sedotan ini bisa digunakan berulang kali. Tapi yang jadi masalah, sedotan ini termasuk benda berbahaya. Layaknya sedotan, vampire straw memiliki panjang 10 inci dan memiliki ujung yang runcing. Tetapi, karena ketajamannya bisa melukai, sedotan ini masuk ke dalam daftar benda pertahanan diri.

TSA menilai sedotan itu sebagai ancaman. Vampire straw dianggap sebagai salah satu senjata berbahaya, sehingga tidak diperbolehkan masuk ke bandara. “Barang-barang ini tidak diperbolehkan dalam tas jinjing penumpang,” kata TSA lewat cuitan Twitter. Nair tak hanya merelakan sedotannya, tapi juga harus membayar uang jaminan.

Yang bikin nyesek, kasus ini masuk dalam Pengadilan Kota Boston Timur dan ia akan menjalani sidang pada 30 Mei. Tak ada keterangan apa pun dari Nair. Entah dia tahu bahwa vampire straw dilarang atau memang sengaja membawanya, yang jelas Nair tidak jadi pulang dan mendekam dalam tahanan untuk sementara waktu.

Baca Juga:  Bos Wagner Group Mau Maju Jadi Presiden Ukraina