Sistem AI Bisa Yang Bisa Belajar Sendiri Tanpa Diperintah, Diakui CEO Google
Google belum lama ini meluncurkan Bard, program kecerdasan buatan atau AI sebagai pesaing ChatGPT buatan OpenAI. Nah, CEO Google dan Alphabet, Sundar Pichai, mengakui pihaknya belum benar-benar memahami cara kerja Bard. Lho kok? Dalam wawancara terbaru, Pichai menjelaskan bahwa sistem AI semacam Bard telah bisa mempelajari sendiri skill tertentu tanpa diperintah. Misalnya, Bard ternyata bisa mempelajari sendiri bahasa Bangladesh.
“Ada sebuah aspek (tidak diketahui) dalam hal ini yang kami namakan black box (kotak hitam) di mana semua dari kami di bidang ini menjulukinya seperti itu. Anda tidak benar-benar memahaminya,” kata Pichai yang dikutip Bengkelsastra dari Daily Mail. “Anda tidak bisa sepenuhnya mengetahui kenapa itu (AI) mengatakan ini dan itu atau mengapa mereka salah (menjawab). Kami punya beberapa gagasan dan kemampuan kami untuk memahaminya semakin membaik seiring waktu. Tapi di situlah kecanggihannya,” papar pria kelahiran India itu.
Tentu pengakuan itu agak mencemaskan karena pencipta AI sendiri tidak memahami ciptaannya. “Anda tidak memahami sepenuhnya bagaimana itu bekerja. Dan Anda melepaskannya begitu saja ke masyarakat?” tanya presenter yang mewawancarai Pichai. “Ya. Begini saja. Saya pikir kita juga tidak mengerti segalanya tentang bagaimana pikiran manusia bekerja,” jawab Pichai mengibaratkan.
Di sisi lain, AI juga kadang mengalami masalah yang saat ini jamak disebut sebagai halusinasi. Misalnya Bard saat ditanyai mengenai inflasi, ia merekomendasikan 5 buah buku. Masalahnya, 5 buku itu tidak eksis dan tidak ditulis oleh siapa pun.
Pichai juga meminta agar masyarakat bersiap dengan dampak dari teknologi itu. “Kita sebagai masyarakat perlu beradaptasi untuk itu,” kata Pichai dalam wawancara terbaru seperti dikutip Bengkelsastra. Pria kelahiran India itu menyatakan berbagai jenis pekerjaan akan terimbas oleh AI termasuk penulis akuntan, arsitek, sampai software engineer.