Kejaksaan Rusia Menyelidiki Video Pemenggalan Seorang Tahanan Ukraina
Otoritas kejaksaan Rusia menyelidiki rekaman video yang menunjukkan pemenggalan seorang tahanan perang Ukraina. Penyelidikan dilakukan oleh Moskow setelah Kremlin menyatakan keaslian rekaman video mengerikan itu perlu diverifikasi. Seperti dilansir AFP, Jumat (14/4/2023), kemunculan video pemenggalan itu memicu kemarahan publik Ukraina, dengan Presiden Volodymyr Zelensky menyebut Rusia bagaikan ‘binatang buas’ terkait dugaan pemenggalan itu.
“Untuk menilai kredibilitas materi ini dan membuat keputusan yang tepat, video itu dikirimkan ke otoritas penyelidik untuk melakukan penyelidikan,” sebut Kantor Jaksa Agung Rusia dalam pernyataannya. Kremlin dengan keras membantah berbagai tuduhan kejahatan perang yang dilontarkan oleh Ukraina dan sekutu-sekutu Baratnya sejak Rusia melancarkan invasi setahun lalu.
Video berdurasi satu menit 40 detik itu menunjukkan seorang pria, mengenakan penutup wajah dengan seragam loreng, memenggal seorang pria lainnya yang juga berseragam loreng. Terdengar sejumlah teriakan dalam video itu, dengan suara-suara lainnya terdengar menyemangati pelaku pemenggalan dengan bahasa Rusia. Setelah pria berseragam itu dipenggal, salah satu suara yang terdengar dalam video mengatakan potongan kepalanya harus dikirimkan ‘kepada komandan’.
Pria berseragam loreng yang dipenggal dalam video itu tampak mengenakan rompi berlogo trisula Ukraina dan sebuah tengkorak juga terlihat dalam video itu. Tidak diketahui secara jelas kapan dan di mana video itu direkam. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov sebelumnya mengatakan kepada wartawan bahwa ‘keaslian rekaman mengerikan ini perlu diverifikasi.’
“Kita hidup di dunia palsu,” cetus Peskov saat dimintai tanggapan soal video pemenggalan itu. Sementara otoritas Ukraina, dalam tanggapannya atas video itu, menuduh Rusia ‘lebih buruk daripada ISIS’ yang merujuk pada militan radikal Islamic State yang pernah menguasai sebagian wilayah Irak dan Suriah dengan kekejaman mereka.