Bisnis

Seluruh Negara ASEAN Sepakat Buang Dolar Amerika Serikat

Seluruh negara anggota ASEAN sepakat untuk ‘buang’ dolar Amerika Serikat (AS), yaitu dengan melakukan kerja sama transaksi pembayaran lintas batas dengan menggunakan mata uang lokal atau disebut dengan local currency transaction (LCT). Hal ini disampaikan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo usai menghadiri pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN di Bali pada akhir pekan lalu.

“ASEAN sepakat untuk menegaskan kembali ketahanan, di antara lain dengan penggunaan mata uang lokal untuk mendukung perdagangan dan investasi lintas batas di kawasan ASEAN,” ujarnya. Perry menjelaskan, pengurangan penggunaan dolar AS pada sistem pembayaran yang terintegrasi akan mengurangi risiko global terhadap negara kawasan. Sejalan dengan kesepakatan bersama dalam mempercepat transformasi dan partisipasi ekonomi digital inklusif (digital economy).

Secara khusus, lima negara ASEAN, yakni Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, dan Filipina telah meneken kerjasama transaksi pembayaran lintas batas sejak November 2022, di tengah pelaksanaan KTT G20 Indonesia. Kerja sama pembayaran lintas batas 5 negara ASEAN tersebut mencakup kode QR, fast payment, data, RTGS, dan transaksi mata uang lokal. Dalam Keketuaan ASEAN 2023, Perry mengklaim Indonesia kemudian berhasil mendorong lima anggota negara ASEAN lainnya untuk melakukan kerjasama melakukan transaksi meninggalkan dolar AS.

“Jadi konektivitas ASEAN bukan hanya 5 tapi akan diperluas menjadi 10 dan akan diperluas secara global dengan proyek berikutnya,” jelas Perry. Vietnam, kata Perry menjadi salah satu negara yang siap lebih dahulu dalam mengimplementasikan perjanjian pembayaran lintas batas negara ini, lewat skema LCT. Kemudian, tiga negara ASEAN lainnya, seperti Laos, Kamboja, dan Brunei Darussalam juga tertarik untuk bekerja sama.

“Namun ketiga negara ini masih perlu membangun dan memperkuat sistem pembayaran domestik mereka, sebelum bergabung dalam kerjasama transaksi pembayaran lintas batas,” ujar Perry. Selain itu, Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral negara ASEAN sepakat untuk memperkuat ketahanan eksternal, termasuk memperbaiki dan mempromosikan ekspor dan investasi guna memperkuat keseimbangan dan cadangan devisa.

Baca Juga:  Pekan Ini Harga Batu Bara Melonjak Naik Akibat RI Dan China Bersatu

Oleh karenanya, pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral di kawasan sepakat mengembangkan ASEAN Development Guideline untuk penyelesaian kerja sama dalam hal transaksi menggunakan mata uang lokal. Bank Indonesia ingin agar ASEAN bisa menjadi pemimpin sekaligus contoh penerapan konektivitas pembayaran lintas batas negara.