Internasional

Seorang Idol KPop Pria Lecehkan Dan Perkosa Rekan Personel Grupnya

Kabar mengejutkan datang dari industri KPop. Seorang idol KPop pria dikabarkan telah melecehkan rekan personel grupnya. Identitasnya tidak diungkap kepada publik. Namun pria itu diketahui memulai debut dalam grup KPop beranggotakan enam personel.

Idol KPop pria itu dilaporkan oleh korban ke Kantor Polisi Gangnam pada 2021. Kejaksaan Pusat Seoul kemudian mendakwanya atas tuduhan penganiayaan tidak senonoh dan pemerkosaan pada Januari 2022. Publik kini menaruh kekhawatiran kepada para trainee dan idol KPop karena korban tidak mendapat perlindungan dari agensi tersebut.

Idol KPop Pria Diperkosa Rekan Personel. Menurut laporan Seoul Newspaper pada Senin (3/4/2023), idol KPop pria itu telah mengakui sebagian besar dakwaan dan menyatakan penyesalannya. Namun dia mengaku tidak mengingat beberapa dakwaan karena terlalu mabuk.

“Saat itu aku tengah mabuk, jadi aku tidak ingat,” ujar idol KPop pria yang memperkosa rekan personelnya secara paksa. Pelecehan itu dilakukan sang idol KPop pria kepada rekan personelnya selama menjalani masa trainee dan setelah memulai debut.

Terhitung setidaknya tiga kali pelecehan tersebut terjadi dari tahun 2017 hingga 2021. Hal itu dilakukannya di asrama dan ruang latihan. Menyusul insiden tersebut, idol KPop pria yang memperkosa rekan personelnya memutuskan hengkang dari grup karena alasan pribadi.

Dituntut Tiga Tahun Penjara. Sebelumnya Rabu (29/3/2023), jaksa penuntut telah menuntut idol KPop pria yang memperkosa rekan personelnya dengan hukuman tiga tahun penjara. Selain itu, dia harus menyelesaikan masa program perawatan kesehatan seksual. Jaksa penuntut pun membatasinya untuk bekerja selama lima tahun.

Ketika dihubungi Seoul Newspaper untuk dimintai keterangan, agensi grup KPop yang menaunginya mengatakan bahwa mereka akan memberikan penjelasan lewat pernyataan resmi dan menggali kebenaran di balik kasusnya. “Kami sedang mengkonfirmasi faktanya dan nanti akan merilis pernyataan,” demikian pernyataan pihak agensi.

Baca Juga:  Persediaan Amunisi NATO Mulai Menipis Akibat Kirim Bantuan Pada Perang Ukraina-Rusia