Internasional

AS Memutuskan Perpanjang Jadwal Operasi Kapal Induk

Amerika Serikat (AS) memutuskan untuk memperpanjang jadwal operasi kapal induk George H.W. Bush dan kelompok tempurnya. Keputusan itu diambil setelah pangkalannya di Suriah timur laut diserang drone yang menewaskan seorang kontraktor Amerika pekan lalu. Keputusan tersebut berarti Kelompok Tempur Kapal Induk George H.W. Bush dan lebih dari 5.000 tentara AS, yang sekarang berada di wilayah operasional Komando Eropa, tidak akan kembali ke pelabuhan asal di Amerika Serikat sesuai jadwal.

Mengutip laporan Reuters, Sabtu (1/4/2023), juru bicara Komando Pusat (CENTCOM) AS Kolonel Joe Buccino telah mengonfirmasi perpanjangan jadwal misi kelompok kapal induk tersebut. “Perpanjangan dari Kelompok Tempur Kapal Induk George H.W Bush, termasuk [kapal perang] USS Leyte Gulf, USS Delbert D. Black, dan USNS Arktik, memungkinkan opsi untuk berpotensi meningkatkan kemampuan CENTCOM untuk menanggapi berbagai kemungkinan di Timur Tengah,” kata Buccino dalam sebuah pernyataan.

Seorang pejabat AS, berbicara dengan syarat anonim, mengatakan kelompok tempur kapal induk tersebut diharapkan tetap berada di wilayah tanggung jawab Komando Eropa. Laporan perpanjangan jadwal misi kapal induk itu muncul sehari setelah Pentagon menggandakan penghitungan jumlah pasukan Amerika yang terluka dalam serangan pekan lalu di Suriah menjadi 12 personel. Tambahan itu menyusul diagnosis enam personel militer AS dengan cedera otak traumatis. Serangan drone itu, yang diklaim AS berasal dari Iran, juga menewaskan seorang kontraktor Amerika dan melukai seorang kontraktor lainnya.

Baca Juga:  Rusia Akan Mengambil Puing Drone AS yang Tabrakan