Teknologi

Akibat Kehadiran ChatGPT Bisa Membuat 300 Juta Orang Nganggur

Sistem kecerdasan buatan atau artificial intelligence(AI) generatif disebut dapat menyebabkan gangguan signifikan di pasar tenaga kerja. Bahkan kehadiran AI bisa memengaruhi sekitar 300 juta pekerjaan penuh waktu secara global. Generatif AI, jenis kecerdasan buatan yang mampu menghasilkan teks atau konten lain sebagai tanggapan atas permintaan pengguna, telah meledak popularitasnya dalam beberapa bulan terakhir setelah peluncuran ChatGPT dari OpenAI ke publik.

Chatbot dengan cepat menjadi viral di kalangan pengguna dan tampaknya mendorong beberapa perusahaan teknologi lain untuk meluncurkan sistem AI mereka sendiri. Berdasarkan analisis data tentang tugas pekerjaan di AS dan Eropa, peneliti di Goldman Sachs, memperkirakan bahwa AI generatif dapat membuat 300 juta pekerjaan penuh waktu di seluruh dunia terotomatisasi jika memenuhi kemampuan yang dijanjikan.

Laporan tersebut, yang ditulis oleh Joseph Briggs dan Devesh Kodnani, mengatakan bahwa kira-kira dua pertiga dari pekerjaan saat ini terdampak otomatisasi AI. Sementara AI generatif dapat menggantikan hingga seperempat dari pekerjaan yang ada saat ini, demikian dikutip dari Business Insider, Rabu (29/3/2023).

Pekerja kerah putih adalah beberapa yang paling mungkin terpengaruh oleh alat AI baru. Laporan Goldman menyoroti pekerja hukum AS dan staf administrasi sebagai yang paling berisiko dari teknologi baru ini. Studi sebelumnya dari para peneliti di Universitas Princeton, Universitas Pennsylvania, dan Universitas New York, juga memperkirakan layanan hukum sebagai industri yang paling mungkin terpengaruh oleh teknologi seperti ChatGPT.

Manav Raj, salah satu penulis studi, dan Asisten Profesor Manajemen di Wharton School of the University of Pennsylvania, mengatakan bahwa industri jasa hukum terdiri terimbas karena kebanyakan berupa kerjaan kecil berulang dengan frekuensi tinggi. Laporan Goldman menunjukkan jika AI generatif diterapkan secara luas, hal itu dapat menghasilkan penghematan biaya tenaga kerja yang signifikan dan penciptaan lapangan kerja baru.

Baca Juga:  Microsoft Pamer Kepintaran Bing Chat Dari ChatGPT ke Medsos

Populernya AI saat ini telah memunculkan peran baru, termasuk prompt engineer, pekerjaan yang mencakup menulis teks untuk menguji AI chatbots, yang tidak membutuhkan keahlian pemrograman. Teknologi baru ini juga dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja global. Goldman memperkirakan bahwa AI pada akhirnya dapat meningkatkan PDB global tahunan sebesar 7%.