Teknologi

Layanan Investasi Berbasis AI Hampir Rampok Duit Rp 15 Miliar

Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) baru-baru ini viral karena berkat ChatGPT. Alhasil, banyak perusahaan yang menerapkan AI untuk berbagai kebutuhan. Sayangnya, ada beberapa oknum tak bertanggung jawab yang mengembangkan AI untuk melakukan serangan siber. Baru-baru ini, layanan investasi berbasis AI mencuri hampir US$1 juta (Rp 15,4 miliar) dari penggunanya.

Layanan itu bernama ‘Harvest Keeper’. Penipuan yang dilakukan platform tersebut dikonfirmasi layanan keamanan blockchain, CertiK. Melalui akun Twitter resminya, CertiK mengatakan Harvest Keeper telah mencuri sekitar US$933.000 aset pengguna.

Selain itu, pengguna juga kehilangan sekitar US$219.000 dari transaksi phishing di jaringan Ethereum, BNB Chain, dan Polygon, menurut CertiK, dikutip dari CoinTelegraph, Selasa (21/3/2023). Perusahaan keamanan mendesak pengguna untuk mencabut izin yang mereka berikan pada Harvest Keeper dan memperingatkan orang-orang untuk berhenti berinteraksi dengan situs web tersebut.

Harvest Keeper mengklaim layanannya sebagai proyek AI yang mengoptimalkan proses perdagangan untuk pembayaran maksimum dan menjanjikan pengembalian deposit pengguna sebesar 4,81%. Di situs webnya, platform menjanjikan pengembalian investasi 101% dalam 21 hari dan hadiah rujukan 8%. Proyek ini memiliki hampir 30.000 pengikut di Twitter dan lebih dari 32.000 pengikut di saluran Telegramnya.

Sementara itu, ketika hype ChatGPT muncul kembali di Twitter, puluhan akun yang mengaku terkait dengan “CryptoGPT” muncul di platform media sosial. Pada 10 Maret, tagar yang terkait dengan proyek token yang disebut “CryptoGPT” menjadi tren di Twitter. Dengan itu, beberapa akun serupa muncul, dengan beberapa hadiah iklan palsu.

Puluhan akun Twitter dengan nama yang mirip juga menjangkit platform sosial tersebut, dengan beberapa menawarkan hadiah dan airdrop yang diduga palsu. Karena versi terbaru ChatGPT menunjukkan bahwa ia dapat mengaudit smart contract di Ethereum, banyak yang berspekulasi apakah ia mampu menggantikan pengembang kripto.

Baca Juga:  Google Mungkin Bisa Ditinggal Penggunanya, Ini Alasan

Namun, pada acara ETHDubai baru-baru ini, pengembang blockchain menyatakan bahwa mereka yakin bahwa iterasi baru dari alat AI yang populer tidak akan menggantikan pengembang tetapi akan membantu mereka.